Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Minggu (29/8/10) dini hari mulai menyemburkan lava pijar. Cahaya lava pijar terlihat jelas oleh penduduk di sebagian wilayah Kabupaten Karo sejak Pukul 00.15 WIB.
Hingga menjelang pukul 01.00 WIB lava pijar berwarna merah tersebut masih terlihat dari jarak radius belasan kilometer di antaranya di sekitar kota turis Berastagi.
Namun, semburan lava pijar itu diperkirakan belum membahayakan penduduk sekitar karena materialnya masih jatuh di seputaran kepundan gunung.
Sejumlah warga yang tersebar di beberapa desa dekat kaki Gunung Sinabung menyebutkan sebelum melihat munculnya lava pijar di puncak Gunung Sinabung juga sempat beberapa menit merasakan getaran menyerupai gempa vulkanik.
"Sebelum muncul percikan api di puncak gunung itu (Gung Sinabun-red) kami merasakan adanya getaran seperti gempa bumi," kata Hardi, seorang warga Desa Lau Kawar, Kecamatan Simpang Empat.
Disebutkannya, banyak warga di Desa Lau Kawar yang keluar rumah dan bahkan ada di antaranya segera meninggalkan rumah mereka guna mengungsi ke keluarga maupun kerabat.
Selain lava pijar, dari puncak Gunung Sinabung juga masih terlihat kepulan asap hitam. Fenomena alam yang lazim terjadi pada gunung berapi aktif itu sempat menambah rasa cemas sebagian warga di sebagian wilayah itu.
Aktivitas Gunung Sinabung selama dua hari terakhir ini cukup membuat cemas sejumlah penduduk di beberapa kecamatan yang berada di sekitar kaki gunung tersebut.
Sejumlah warga desa dari Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Naman sejak Jumat (27/8/10) telah dikejutkan oleh kabut asap bercampur partikel belerang berwarna putih yang menyembur dari puncak Gunung Sinabung.
Kabut asap bercampur belerang itu menimbulkan bau menusuk hidung dan mengganggu jarak pandang di sebagaian wilayah Karo.
Sumber : Kompas
Hingga menjelang pukul 01.00 WIB lava pijar berwarna merah tersebut masih terlihat dari jarak radius belasan kilometer di antaranya di sekitar kota turis Berastagi.
Namun, semburan lava pijar itu diperkirakan belum membahayakan penduduk sekitar karena materialnya masih jatuh di seputaran kepundan gunung.
Sejumlah warga yang tersebar di beberapa desa dekat kaki Gunung Sinabung menyebutkan sebelum melihat munculnya lava pijar di puncak Gunung Sinabung juga sempat beberapa menit merasakan getaran menyerupai gempa vulkanik.
"Sebelum muncul percikan api di puncak gunung itu (Gung Sinabun-red) kami merasakan adanya getaran seperti gempa bumi," kata Hardi, seorang warga Desa Lau Kawar, Kecamatan Simpang Empat.
Disebutkannya, banyak warga di Desa Lau Kawar yang keluar rumah dan bahkan ada di antaranya segera meninggalkan rumah mereka guna mengungsi ke keluarga maupun kerabat.
Selain lava pijar, dari puncak Gunung Sinabung juga masih terlihat kepulan asap hitam. Fenomena alam yang lazim terjadi pada gunung berapi aktif itu sempat menambah rasa cemas sebagian warga di sebagian wilayah itu.
Aktivitas Gunung Sinabung selama dua hari terakhir ini cukup membuat cemas sejumlah penduduk di beberapa kecamatan yang berada di sekitar kaki gunung tersebut.
Sejumlah warga desa dari Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Naman sejak Jumat (27/8/10) telah dikejutkan oleh kabut asap bercampur partikel belerang berwarna putih yang menyembur dari puncak Gunung Sinabung.
Kabut asap bercampur belerang itu menimbulkan bau menusuk hidung dan mengganggu jarak pandang di sebagaian wilayah Karo.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar