
Keduanya adalah Yunizar alias Buyung, 38, dan Delfi alias Dedek, 28. Penggerebekan dilakukan secara cepat mulai pukul 13.45 WIB. Saat itu tim Densus 88 bersama personel Polda Sumut mengepung sebuah rumah yang diduga menjadi persembunyian para perampok Bank CIMB Niaga tersebut. Begitu masuk, tim langsung menangkap Delfi yang bersantai dengan ibunya. Dia ditangkap tanpa perlawanan. Setelah itu, tim memburu Yunizar. Dia bersembunyi di ruko sebelah rumah yang digerebek pertama. Polisi terpaksa melepaskan tembakan untuk membuka gembok ruko itu. Begitu gembok terbuka, polisi menemukan Yunizar.
Selain menangkap kakak beradik itu, polisi menyita dua senjata api yang diduga digunakan untuk merampok Bank CIMB Niaga Medan tiga pekan lalu tersebut. Satu di antara senjata itu berlaras panjang, yakni AK-56, lainnya berlaras pendek. Juga disita dua motor Yamaha Mio bernopol BK 2099 MT dan 6460 KT. Dua motor tersebut diperkirakan juga digunakan dalam perampokan di bank yang menguras uang Rp 400 juta itu.
Menurut sumber di kepolisian, lokasi kakak beradik tersebut diketahui berkat alat pelacak sinyal telepon seluler melalui jaringan operator BTS (base transceiver station). Lewat pelacakan itu, diketahui keduanya berada di daerah perkotaan Lubuk Pakam. Maka, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, tim Densus 88 bergerak cepat dengan mengepung rumah yang diduga menjadi persembunyian kedua tersangka.
Tapi, awalnya, tim salah menggerebek rumah. Rumah bidan Hj Juliani Tanjung di jalan yang sama "diobok-obok" petugas. Tim bersenjata lengkap tersebut baru menyadari kesalahan itu setelah mengetahui rumah kakak beradik tersebut. "Ya, kami salah sasaran," ujar sumber yang minta dirahasiakan identitasnya itu.
Kapolres Deli Serdang AKBP Pranyoto SIK di lokasi penggerebekan enggan berkomentar tentang penangkapan dua orang itu. "Silakan konfirmasi ke Humas Mapolda Sumut saja," ungkapnya.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombespol Baharuddin Djafar kepada Sumut Pos (Jawa Pos Group) membenarkan adanya penggerebekan dua orang yang diduga sebagai anggota sindikat perampok Bank CIMB Niaga Medan tersebut. "Keduanya ditangkap berdasar kasus-kasus perampokan di Sumut belakangan ini. Mereka diduga terlibat dalam beberapa aksi perampokan dan pencurian dengan tindak kekerasan, termasuk di Bank CIMB Niaga," tegas Djafar.
Seperti diketahui, perampokan Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara, Medan, pada 18 Agustus lalu oleh 16 laki-laki bersenjata laras panjang jenis AK-56 dan pistol mengakibatkan seorang anggota Brimob, Briptu Manuel Simanjuntak, tewas di TKP serta dua satpam kritis. Hingga kini, berkali-kali isu penangkapan sejumlah orang yang diduga perampok Bank CIMB Niaga terus dibantah. Salah satunya, penangkapan dua anggota TNI yang disebut-sebut terlibat dalam perampokan itu dibantah Kapendam I/BB Letkol Asren Nasution dan Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Oegroseno.
Sumber : Jawa Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar