Berbeda dengan sejawatnya, Pendeta Patrick Mahoney, justru akan membagi-bagikan al-Quran pada pendeta dan para misionaris Pastor asal Florida Terry Jones membatalkan aksinya membakar al-Quran saat memperingati 11 September. Tetapi apa yang sudah terjadi? Apakah kontroversi internasional tentang rencana pembakaran Kitab Suci umat Islam itu sudah reda? Jawabannya terletak pada Pendeta Patrick Mahoney, seorang aktivis Kristen dari Fredericksburg.
Berbeda dengan sikap Terry Jones dan kelompoknya yang membakar al-Quran, pendeta Patrick Mahoney muncul dengan membagi-bagikan Kitab Suci kaum Muslim itu ke seluruh gereja yang ada di New York. Tujuannya, tak lain agar kaum Nasrani dapat mendoakan kaum Muslim.
"Tanggapan sudah besar. Kami sudah mendapat telepon dari para pemimpin gereja dan gereja-gereja di seluruh Amerika," ungkap Mahoney yang juga Direktur Kristen Pertahanan Koalisi (CDC), situs http://www.washingtonexaminer.com
Patrick mengatakan, para pemimpin di gereja-gereja juga tidak hanya menerima kiriman al-Quran saja, tapi juga mendoakan kaum Muslim di seluruh dunia.
"Kita tidak memiliki kendala dalam mendistribusikan al-Quran," tambahnya.
Sebelum, Mahoney sempat menemui Terry Jones di Gainesville, Florida, meminta Jones untuk membatalkan aksinya tersebut.
Mahoney kembali ke Florida minggu lalu dan mengumpulkan sekitar 225 Kitab Suci al-Quran. Dia mengharapkan untuk menyebarkan ke beberapa gereja Kristen dan kelompok misionaris sebagai bahan “dialog antariman”.
"Kami bermaksud memakai mereka sebagai peringatan fisik bagaimana gereja akan menjangkau teman Islam kami," katanya.
Sebelum ini, Mahoney sudah pernah berdoa dengan para pemimpin Muslim di Iraq dan Maroko.
Bulan-bulan ini, dengan rencana Jones yang kontroversial, kata Mahoney keperluan untuk ‘dialog antaragama’ sudah bertambah besar secara eksponensial.
"Ini adalah air keruh, kami berusaha untuk mengemudikan," katanya. "Jarang melakukan kenaikan apapun untuk tantangan kompleks yang kita hadapi antara komunitas Kristen dan komunitas Islam di Amerika."
Mahoney mengaku, sudah berbicara dengan beberapa orang Muslim tentang rencananya ini.
Mahoney juga meyakini bahwa kaum Nasrani juga harus melakukan pendekatan berbeda untuk jalinan yang lebih baik dengan umat Islam. "Kita harus berdoa bagi tetangga Muslim kami dan teman-teman. Kami tidak membakar al-Quran, kami tidak membakar jembatan, tetapi kita membangun jembatan dan berbagi kasih Kristus," ujarnya.
Akhirnya, semua suka berjalan secara damai, ujar Mahoney.
"Sebagian besar sangat senang bahwa al-Quran tidak akan dihancurkan atau dirugikan. Beberapa memiliki keraguan tentang menempatkan mereka dan memberi mereka ke gereja-gereja dan para pemimpin Kristen," katanya. "Semua rasa syukur menyatakan bahwa mereka tidak terbakar."
Sumber : AsaBorneo by the Free Lance-Star/fredericksburg.com/cha/hidayatullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar