"Dubes AS terpilih untuk RI, Scot Marciel, beserta istri kunjungi Masjid Istiqlal."
Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa pemerintahnya mengutuk rencana aksi suatu sekte Evangelis di Florida pimpinan Terry Jones untuk membakar al-Quran pada 11 September mendatang. Rencana dari sekte kecil itu telah ditolak oleh mayoritas rakyat Amerika.
Demikian diungkapkan Juru bicara Kedubes AS, Paul Belmont. "Dalam semangat toleransi dan kebebasan beragama, Kedubes AS ingin menyatakan secara jelas bahwa Pemerintah AS mengutuk rencana sebuah kelompok gereja kecil di Gainesville, Florida, untuk membakar Kitab Suci Al Qur'an pada 11 September saat peringatan pengeboman World Trade Center," kata Belmont dalam pernyataan kepada VIVAnews, Rabu, 8 September 2010. "Kami sangat percaya pada kebebasan beragama dan kebebasan berpendapat; keduanya adalah hak-hak universal yang termaktub di dalam Konstitusi AS dan Deklarasi Universal tentang Hak Hak Asasi Manusia. Kami tekankan sekali lagi sikap kami bahwa perusakan secara sengaja terhadap kitab suci apapun adalah perbuatan yang mengerikan," ujar Belmont.
Seluruh staf Kedutaan Besar AS di Indonesia, kata Belmont, juga menyampaikan selamat Idul Fitri bagi umat Muslim di Indonesia. "Kami memahami dan menghargai kehangatan semangat perdamaian, memohon maaf, dan kasih sayang yang mewarnai saat-saat suci ini bagi Indonesia dan kaum Muslim di seluruh dunia," ujar Belmont.
Dia mengungkapkan bahwa Duta Besar AS terpilih Scot Marciel, istrinya Mae, dan Kuasa Usaha Kedubes AS, Ted Osius, Rabu kemarin telah mengunjungi Masjid Istiqlal untuk menghormati Islam di Indonesia. Mereka berdiskusi tentang makna Idul Fitri dengan para pimpinan Masjid.
Menurut Belmont, penghormatan dan penghargaan yang tinggi dari Kedubes AS terhadap Idul Fitri dan Islam mencerminkan perasaan sebagian besar masyarakat Amerika.
"Kami hidup dalam sebuah masyarakat yang multietnis seperti Indonesia yang menghargai hak-hak masyarakat untuk menganut agama sesuai pilihan mereka. Masyarakat Amerika memandang hal ini sebagai sebuah kebajikan dan kekuatan seperti halnya masyarakat Indonesia yang bangga akan persatuan dalam keragamannya," ujar Belmont.
Sementara itu, para pemimpin dari semua agama di Amerika telah mengutuk rencana provokatif ini. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah menyatakan, dalam acara buka puasa bersama yang ia gelar pada tanggal 7 September, bahwa “Saya terkesan akan penolakan bersama yang tegas dan jelas terhadap aksi yang menghina dan memalukan ini dari para pemimpin semua agama di Amerika, baik dari Kristen Evangelis hingga para rabi Yahudi, selain juga para pemimpin sekuler AS dan para pembuat opini di media.”
Penolakan umum terhadap kegiatan ini telah dikeluarkan oleh berbagai organisasi keagamaan di AS termasuk oleh: National Association of Evangelicals (NAE, Asosiasi Evangelis Nasional), the Southern Baptist Convention (Konvensi Baptis Selatan), the Anti-Defamation League (Liga Anti-Penghujatan) dan bahkan oleh gereja-gereja lain di Gainesville, Florida.
Komandan Pasukan AS di Afghanistan, Jenderal David Petraeus, mengecam keras rencana ini dan para aparat pemerintah lokal di Gainesville telah berusaha untuk mencegah dilaksanakannya kegiatan keji yang tidak menghormati toleransi antar agama ini.
Demikian diungkapkan Juru bicara Kedubes AS, Paul Belmont. "Dalam semangat toleransi dan kebebasan beragama, Kedubes AS ingin menyatakan secara jelas bahwa Pemerintah AS mengutuk rencana sebuah kelompok gereja kecil di Gainesville, Florida, untuk membakar Kitab Suci Al Qur'an pada 11 September saat peringatan pengeboman World Trade Center," kata Belmont dalam pernyataan kepada VIVAnews, Rabu, 8 September 2010. "Kami sangat percaya pada kebebasan beragama dan kebebasan berpendapat; keduanya adalah hak-hak universal yang termaktub di dalam Konstitusi AS dan Deklarasi Universal tentang Hak Hak Asasi Manusia. Kami tekankan sekali lagi sikap kami bahwa perusakan secara sengaja terhadap kitab suci apapun adalah perbuatan yang mengerikan," ujar Belmont.
Seluruh staf Kedutaan Besar AS di Indonesia, kata Belmont, juga menyampaikan selamat Idul Fitri bagi umat Muslim di Indonesia. "Kami memahami dan menghargai kehangatan semangat perdamaian, memohon maaf, dan kasih sayang yang mewarnai saat-saat suci ini bagi Indonesia dan kaum Muslim di seluruh dunia," ujar Belmont.
Dia mengungkapkan bahwa Duta Besar AS terpilih Scot Marciel, istrinya Mae, dan Kuasa Usaha Kedubes AS, Ted Osius, Rabu kemarin telah mengunjungi Masjid Istiqlal untuk menghormati Islam di Indonesia. Mereka berdiskusi tentang makna Idul Fitri dengan para pimpinan Masjid.
Menurut Belmont, penghormatan dan penghargaan yang tinggi dari Kedubes AS terhadap Idul Fitri dan Islam mencerminkan perasaan sebagian besar masyarakat Amerika.
"Kami hidup dalam sebuah masyarakat yang multietnis seperti Indonesia yang menghargai hak-hak masyarakat untuk menganut agama sesuai pilihan mereka. Masyarakat Amerika memandang hal ini sebagai sebuah kebajikan dan kekuatan seperti halnya masyarakat Indonesia yang bangga akan persatuan dalam keragamannya," ujar Belmont.
Sementara itu, para pemimpin dari semua agama di Amerika telah mengutuk rencana provokatif ini. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah menyatakan, dalam acara buka puasa bersama yang ia gelar pada tanggal 7 September, bahwa “Saya terkesan akan penolakan bersama yang tegas dan jelas terhadap aksi yang menghina dan memalukan ini dari para pemimpin semua agama di Amerika, baik dari Kristen Evangelis hingga para rabi Yahudi, selain juga para pemimpin sekuler AS dan para pembuat opini di media.”
Penolakan umum terhadap kegiatan ini telah dikeluarkan oleh berbagai organisasi keagamaan di AS termasuk oleh: National Association of Evangelicals (NAE, Asosiasi Evangelis Nasional), the Southern Baptist Convention (Konvensi Baptis Selatan), the Anti-Defamation League (Liga Anti-Penghujatan) dan bahkan oleh gereja-gereja lain di Gainesville, Florida.
Komandan Pasukan AS di Afghanistan, Jenderal David Petraeus, mengecam keras rencana ini dan para aparat pemerintah lokal di Gainesville telah berusaha untuk mencegah dilaksanakannya kegiatan keji yang tidak menghormati toleransi antar agama ini.
Sumber : Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar